Rabu, 28 Desember 2011

Tari Sindung Lengger Raih Juara

Tari Sindung Lengger Raih Juara
Tari Sindung Lengger yang dibawakan oleh Putri Alfina Q.A./8A, Rafri Dinda B.M./8A, Rizqia F.R./8A, Rizki Nurida R./8B, Tantiana A.E./B, Nurmaristia I./8C, dan Annisa Oksalia P./8G, berhasil menggondol prestasi sebagai Juara 2 Lomba BSC (Boys Scont Competition) yang ke-4 Tahun 2011 Tingkat Jawa Tengah. Lomba diselenggarakan di Fakultas MIPA Unnes Semarang pada tanggal 12-13 November lalu. Saat lomba Tari Sindung Lengger dapat menarik perhatian 5 orang yuri. Bahkan ada salah satu yuri yang ahli karawitan sampai ikut mengendang. Katanya, “Para yuri di- Dung Mak Ting Ting Jos-kan oleh para penari dari SMPN 1 Wonosobo”. “Tarian yang kalian bawakan sudah sangat bagus, namun jika kain yang dikenakan salah satu penari tidak lepas sedikit, mungkin kita berhasil lebih bagus”, komentar Sutikno Pembina OSIS yang ikut mendampingi lomba.
Tarian tersebut merupakan kesenian khas Wonosobo. Sindung artinya anak, lengger dimaknai angger, jadi maksunya anak yang dididik mulai lahir hingga dewasa. Tarian ini hasil modifikasi Tim seniman dan seniwati Wonosobo dibawah bimbingan Dinas Pariwisata. Letak khasnya pada gerakan, kostum maupun tata rias namun tetap mengacu pada seni lengger aslinya yang hampir tersebar di seluruh wilayah wonosobo. Ekskul Tari Khas wonosobo yang dibimbing oleh Nik Suprobo, S.Pd, Khalfan, dan Gito setiap hari Senin dan Kamis ini masih terbilang ekskul baru. Tujuan diadakan adalah untuk mengenalkan budaya lokal khususnya tari Lengger pada siswa. Jadi secara tidak langsung “Ikut nguri-uri kabudayan Jawa” kata Nik guru mapel Tari. Harapan lain agar dapat tampil pada berbagai kegiatan, seperti porseni, festival seni, peringatan hari-hari besar atau untuk mengikuti lomba. Walaupun ekstra baru, namun peminatnya cukup banyak, berjumlah 36 peserta.
“Siswa RSBI diharapkan minimal menguasai dua tarian khas daerah” harap Nik Supraba selaku guru mapel Tari. Sebenarnya hal itu bukanlah sesuatu yang nisbi ketika sarana prasarana sekolah mendukung. Namun, hingga kini belum tersedia ruang khusus yang lebar dan memadahi dengan dinding bercermin. Jadi saat berlatih menari pembimbing dapat melihat gerakan-gerakan muridnya melalui cermin tanpa kesulitan.
Oleh : Karina Desiyama (7F/17) dan Ainaya Nurrachma H. (7F/2)
Diambil dari blog Eksisku , Eksis Spensa

0 komentar:

Posting Komentar